Diperoleh keterangan, kedua jasad ditemukan berdasar laporan radio,
Senin (24/8) sekira pukul 14.00 WIB oleh salah satu kapal penyeberangan
LCT BNR yang tengah dalam perjalanan dari Bakauheni menuju Pelabuhan
Bojonegara kepada pihak otoritas pelabuhan di Banten.
Mendengar kabar itu, kapal perang (KRI Kapitan Pattimura) yang tengah
melakukan Latihan Penanggulangan Bencana di Perairan Banten, langsung
bergerak ke lokasi untuk melakukan proses evakuasi. Setelah ditemukan
jasad ke dua jenazah kemudian dievakuasi menuju Pelabuhan Indah Kiat,
Merak.
“Kebetulan pada saat itu KRI Kapitan Pattimura sedang melakukan
pelatihan penanggulangan bencana. Kru langsung bergerak untuk melakukan
evakuasi terhadap jasad korban,” ujar Danlanal Banten, Kolonel Laut (P)
Judijanto saat ditemui di Pelabuhan Indah Kiat, Merak.
Ia memaparkan, korban ditemukan dengan posisi pada kordinat 05.
51.596 S – 105 50 933 E tepatnya 5 mil di sebelah timur Pulau Sanghyang.
Sementara satu jasad mayat lainnya, diketahui telah dievakuasi ke
daerah Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan.
“Kondisi mayat sudah tidak ada kepala, tangan dan kaki sudah tidak
utuh lagi. Jasad mengenakan pakaian merek Polo. Dan kita temukan dada
sebelah kiri terdapat tato gambar kucing atau singa,” jelasnya.
Lebih jauh, pihaknya belum dapat mengaitkan penemuan mayat tersebut
dengan hilangnya korban awak kapal Hujan Labek 02 yang telah dinyatakan
hilang. Untuk memastikan itu, mayat yang ditemukan langsung dievakuasi
ke rumah sakit dan langsung dilakukan proses otopsi.
“Belum bisa kita pastikan. Nanti akan kita kroscek dengan laporan
dari keluarga korban hilang dari KM Hujan Labek 02. Kalau memang tidak
bisa diidentifikasi oleh keluarga korban, maka kemungkinan akan
dilakukan tes DNA,” tandasnya.